Di Lobar Ketum PBNW Janjikan akan Ada Perguruan Tinggi NW
- redaksi
- October 17, 2019
Lombok Barat www.nw.or.id – Pengajian Silaturrahim PBNW dihadiri lansung oleh Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani di Pondok Pesantren Faidul Hikam NW Perengge Luah-Pagutan pimpinan Ust. H. Abdul Hafiz, berlangsung hidmat, Kamis (17/10/2019). Ketua Umum PBNW didampingi TGH Muzayyin Sobri, TGH Syahri Ramadhan, MA., dan PDNW Lombok Barat: Ust. L Iqbal Murad.
Dalam Irsyadat Wataujihatnya, Ketum PBNW Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH Zainuddin Atsani., mengungkapkan rasa syukuran yang mendalam atas berbagai nikmat Allah yang kita terima. Di tempat ini katanya, sudah dihadiri oleh Ummuna Hj. Sitti Raihanun. Beliau hadir dari peletakan batu pertama dan sering membuka pengajian ditempat ini.
“Lisan tidak bisa dipegang sebagai sebuah bukti kalau tidak didasari oleh hati. Kita harus bisa merasakan apa yang dirasakan oleh saudara kita yang lain,”pesannya.
Kita wajib bersyukur karena banyak ladang amal ditinggalkan oleh Maulana Syaikh. Tinggal kita yang akan menyuburkan ladang-ladang tersebut sebagai bekal amal ibadah kita menghadap Allah SWT.
“Insyaallah demi kejayaan Nahdlatul Wathan kami dan jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Wathan akan menambah PW NW supaya bisa ada di 34 propinsi pada tahun 2020,”janjinya.
Semua kita di organisasi sama namun ketika ada pimpinan yang mengajak mari kita bersama membesarkan Nahdlatul Wathan. Pendiri Nahdlatul Wathan tidak pernah mengajarkan kita perpecahan namun beliau mengajak kita pada persatuan, kekompakan untuk kemaslahatan ummat. Pengembangan Nahdlatul Wathan akan kita mulai di Lombok Barat ini dengan membangun kampus di Gerung dan ini semua kita lakukan supaya anak-anak yang tidak bisa melanjutkan ke Ma’had bisa melanjutkan disini dan akan membuka jurusan yang belum ada di UNW Mataram supaya kampus kita di Mataram juga tetap ramai.
“Insyaallah tahun depan kita sudah bisa menerima pendaftaran mahasiswa baru dan semoga dengan adanya kampus ini maka Lombok Barat bisa lebih ringan lagi dan tidak terkenal lagi dengan sebutan Lombok Berat.
“Kita tidak bisa besar kalau kita tidak kompak, dan kita harus selangkah seayun dalam berjuang karena semua ini demi kejayaan Nahdlatul Wathan dan kita semua bisa masuk surga bigairi hisab bersama Maulana Syaikh” pungkasnya.
Dalam muqaddimah pengajian disampaikan TGH Muzayyin Sobri, menyampaikan kelebihan salawat Nahdlatain. Membaca shalawat Nahdlatain sebagai do’a kita saat berhajat menginginkan sesuatu dan insyaallah akan segera dikabulkan oleh Allah SWT.
Shalawat Nahdlatain dibuat oleh Maulana Syaikh, yang memiliki banyak kelebihan.
“Pada suatu cerita Tuan Guru Salaman murid Maulana Syaikh sakit parah dan akan segera dioprasi dan kemudian suatu malam beliau didatangi oleh Bapak Maulana Syaikh dan beliau diperintah untuk membaca salawat Nahdlatain disebuah air dan di oleskan ke seluruh badan. Alhamdulillah penyakitnya sembuh dan tidak jadi dioperasi,”urainya.
Sementara TGH. Syahri Ramadhan, membahasa masalah pesan rasuylullah sat di Madinah, dimana pada saat itu ada empat pesan Rasulullah yaitu, Sering-seringlah mengucapkan salam. Rajinlah bersedekah. Menyambung silaturahim, dan bangun shalat malam.
“Semua ini butuh bekal yaitu iman dan taqwa, jadi rajin-rajinlah beribadah kepada Allah SWT,”tegasnya. (Sopian)
Share via: